( Erna Subiyakti dengan Pialanya )
Dalam
rangka kegiatan peringatan Hari Kesehatan Nasional yang Ke- 46 tahun
2010 ini beberapa penghargaan dianugerahkan oleh panitia atas prestasi
kepada perseorangan para praktisi kesehatan maupun kelembagaan yang
meiliki prestasi menonjol. Diharapkan dengan diberikannya penghargaan
secara periodik akan memacu semangat dari para petugas kesehatan dalam
melayani masyarakat.
Salah
satu diantaranya yang mendapatkan apresiasi dan mendapat penghargaan
adalah prestasi Poskesdes ( Pos Kesehatan Desa ) Jatigembol, Kecamatan
Kedunggalar, Kabupaten Ngawi yang dinobatkan sebagai POSKESDES
Percontohan. Desa Jatigembol yang terdiri dari 4 dusun yaitu Sumber
Agung, Pilangrejo, Jatigembol dan Wates dengan berpenduduk 5.662 jiwa,
dalam penanganan dibidang kesehatan tak perlu diragukan lagi, terutama
kiprah bidan desanya.
Poskesdes Jatigembol sebagai tempat pelayanan kesehatan utamanya pada Kesehatan Ibu dan Anak (
KIA ) yang terletak ditepi jalan raya Begal – Kedunggalar ini telah
banyak prestasinya. Diantaranya sebagai juara I Kegiatan GSI ( Gerakan
Sayang Ibu ) Tingkat Kabupaten Ngawi dan Predikat Poskesdes Percontohan.
Walau keberadaannya baru dua tahun dan dikelola Erna Subiyati ( 32 )
seorang Bidan Desa, dinilai banyak terobosan dan akhirnya bisa terjalin
hubungan yang baik antara Perangkat Desa, Satgas GSI, Satgas desa SIAGA
dan elemen masyarakat lainnya, sehingga ada keterpaduan langkah dalam
menangani masalah kesehatan di desa tersebut.
Bidan Desa Erna Subiyati Sosok Kunci Keberhasilan Poskesdes
Sosok
Erna, bidan desa yang memotori kegiatan Poskesdes di desa ini memang
perlu diteladani oleh petugas bidan lainnya, utamanya dalam kepedulian
pada masyarakat. Kerja keras Bu Erna dalam menangani masalah kesehatan
ibu dan anak termasuk didalamnya ibu hamil begitu luar biasa dan
berdedikasi tinggi dalam mengabdi masyarakat.
Sosok Erna yang berasal dari Kelurahan Pelem, Ngawi Kota itu sangat
membanggakan masyarakat setempat. Bahkan berhasil membawa Desa
Jatigembol meraih juara percontohan POS KESDES se-Kabupaten Ngawi. Sejak
ditugaskan di desa tersebut tahun 1993 sebagai Bidan Desa
didapati masih banyak Ibu Hamil yang tidak mau memeriksakan
kehamilannya pada petugas kesehatan dikarenakan saat itu masih ada tiga
dukun bayi dan mereka masih menjadi rujukan ibu yang mau melahirkan.
Upaya yang dirintis Erna adalah dengan cara pendekatan, mengadakan
kunjungan dari rumah ke rumah setiap keluarga yang mempunyai kasus
kebidanan diantaranya kehamilan dan permasalahan kesehatan balita.
Erna
yang saat ini sedang menempuh pendidikan D3 Kebidanan, padal awalnya
menanyakan tentang kondisi kesehatan keluarga selanjutnya dengan cara
halus, bidan yang sudah berputra dua itu memberikan saran agar ibu hamil
untuk memeriksakan kepada petugas kesehatan. Hasilnya perlahan tapi
pasti para ibu hamil yang telah diberi penjelasan mau dan rajin memeriksakan kehamilannya ke POLINDES.
“ Masih banyak Pak, tantangan yang saya hadapi waktu itu, terutama keberadaan dukun
bayi
yang selalu menentang “ ucap Erna saat ditemui wartawan ORBIT. Dengan
pendekatan secara halus lambat laun peran dukun bayi mulai berkurang,
seiring masyarakat sudah mempercayai pada keberadaan bidan didesanya.
Langkah
lainnya adalah dengan membentuk Forum Kader Sedap Malam, dimana
anggotanya merupakan kader kesehatan dan bertujuan sebagai wahana untuk
membahas serta memecahkan permasalahan kesehatan dan bidang lain yang
terkait.
Dengan
kerjasama yang baik antar setiap Satgas diantaranya Satgas GSI, Satgas
Desa Siaga, Forum Kader Sedap Malam serta semua perangkat desa, hasilnya
POSKESDES Jati Gembol berhasil meraih predikat sebagai Poskesdes
Percontohan Tingkat Kabupaten.
Program Inovasi lain adalah dengan melakukan kegiatan yang disebut “ DESI FOKLAP “
DESI :
Terlaksananya Kegiatan Desa Siaga, FO : Terlaksananya Forum Kader Sedap
Malam , KLA : Terlaksananya Kelas Ibu Produktif dengan sasaran Ibu
Hamil, P: Terlak
sananya Kelompok Perempuan Desa Hutan.
Setiap
kelompok telah melakukan kegiatan yang intinya meningkatkan peran serta
masyarakat untuk menjaga kesehatan keluarga dan masyarakat dengan
memberdayakan kelompok masyarakat sekitar.
Sedangkan
Desa Siaga dengan langkah penandaan rumah warga yang mempunyai ibu
hamil dengan menempelkan stiker sesuai dengan tingkat kerisikoan yang
diderita ibu hamil yang ada dirumah tersebut. Disamping itu, juga
dilakukan pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil serta keluarga untuk
mempermudah penanganan apabila memerlukan tambahan darah.
Program
Tabulin ( Tabungan Ibu Hamil ) dan Dasolin ( Dana Sosial Ibu Hamil )
juga di galakkan Bidan Erna, dengan membentuk kelompok. Saat ini telah
ada kelompok KPDH ( Kelompok Perempuan Desa Hutan ) “ WONO ASRI “,
dengan jumlah anggota seba nyak 100 orang. Kelompok ini rutin setiap
bulan menyisihkan uang Rp 1000 sebagai DASOLIN.
Yang
menggembirakan partisipasi berupa bantuan dana untuk Dasolin dan
Tabulin juga diwujudkan masyarakat, diantaranya dari kelompok Jamaah
Yasinan serta Infaq dari setiap dusun, saat ada peringatan keagamaan.
Guna
memperlancar penanganan ibu yang akan melahirkan di wilayah Desa
Jatigembol juga sudah tersedia Ambulance Desa sebanyak 6 kendaraan roda
empat serta 3 sepeda motor. Semuanya milik masyarakat yang setiap saat
siap mengantar ibu yang mau melahirkan, baik untuk rujukan ke bidan
maupun ke Rumah Sakit.
Kegiatan
lain berupa Kelas Ibu Produktif (KIP), sebagai sasarannya ibu hamil.
Dilaksanakan setiap bulan yang bertujuan mempersiapkan ibu hamil secara
fisik dan mental dalam mengahadapi proses persalinan disamping sebagai
sarana pembelajaran dan pelatihan.
Yang perlu mendapat acungan jempol selama kurun waktu tahun 2009 – 2010 diwilayah
Poskesdes
Jatigembol tidak terjadi kematian Ibu Hamil dan Bayinya, hal itu
disebabkan karena rajinnya Erna bersama kader kesehatan lainnya
melakukan pemantauan dan kunjungan ke rumah ibu hamil yang beresiko,
BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah ) dan kasus Gizi Buruk.
Kunci
keberhasilan menekan angka kematian Bumil dan Bayi menurut Erna
diantaranya adalah bertindak sedini mungkin serta tidak menunda
penanganan ibu yang akan melahirkan dengan berisiko tinggi untuk segera
mendapatkan tindak lanjut penanganan, diantaranya merujuk ke Rumah
Sakit. Di pertemuan rutin Satgas GSI di desa, juga dibahas
serta memecahkan setiap kasus kematian ibu dan anak disamping melakukan
pemantauan dan pelacakan kasus kematian ibu dan anak disetiap dusun.
Kegiatan rutin Erna lainnya adalah kunjungan ke posyandu yang berjumlah 6
Posyandu setiap bulan serta pembinaan Kader Posyandu bersama lintas
sektor.
Kepala
Puskesmas Kedunggalar, dr. Suwasana Adi Sampurna saat ditemui ORBIT
diruang kerjanya, menyatakan bangga atas keberhasilan POSKESDES
Jatigembol yang memperoleh predikat Poskesdes Percontohan tingkat
Kabupaten. Menurutnya, predikat itu memang layak diberikan kepada Bidan
Erna karena dedikasi serta loyalitas pada pekerjaannya sangat tinggi
sehingga berhasil meraih predikat seperti yang saat ini dicapai.