PERAMPOK SATRONI RUMAH JURAGAN BUAH, UANG PULUHAN JUTA DIGASAK

Peristiwa tragis menimpa keluarga Suyudi ( 52 ) warga desa Pucangan, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, pada dini hari Minggu (23/1) mereka dirampok sekawanan perampok yang diperkirakan berjumlah tujuh orang.
Peristiwa perampokan itu tergolong nekad, karena berlangsung cukup lama sekitar setengah jam kawanan tamu tak diundang itu mengobrak-abrik rumah Suyudi dan menyekap seisi rumah sehingga mereka leluasa mencari harta korban tanpa ada perlawanan yang berarti.
Peristiwa perampokan itu baru diketahui warga keesokan harinya setelah kawanan perampok itu kabur dengan membawa jarahannya. Sulastri ( 50 ) isteri Suyudi berteriak-teriak sehingga pada dinihari ini kampung menjadi gaduh, warga mendatangi rumah korban.
Setelah tahu bahwa keluarga Suyudi yang berprofesi sebagai pedagang buah itu menjadi korban perampokan, sebagian warga kemudian melaporkan kejadian itu ke perangkat desa setempat serta Mapolsek Ngrambe.Sayang kedatangan petugas kepolisian itu tidak berhasil menangkap pelaku karena ketu juh perampok sudah keburu kabur bahkan BB ( Barang Bukti ) dilokasi kejadian sangat minim diketemukan petugas.
Suyudi yang ditemui wartawan Orbit dirumahnya, membenarkan kejadian yang menimpa keluarganya dan pihaknya tidak menduga akan ada sekelompok orang yang berbuat jahat kepadanya.Bahkan ia merasa heran karena selama ini kebiasaan pulang habis berjualan di pasar Wali kukun pada setiap malam dengan sepeda motor dan membawa uang hasil berdagangnya namun tetap aman-aman saja. Dia justru tidak menduga saat dirumah malah dirampok. Beruntung perampok tidak sampai melukai dia dan keluarganya
“ Malam itu sekitar jam 00.30 Wib saya sedang tertidur didepan televisi dan tanpa saya ketahui leher saya sudah dikalungi clurit oleh seorang laki laki yang memakai topeng,” terang Sulastri yang ikut menemui Orbit di ruang tamu.Orang yang tak dikenal itu kemudian menghardik serta mengancam untuk membunuhnya apabila Sulastri tidak mau menunjukkan tempat menyimpan uang.
Ternyata tamu yang tak diundang itu tidak sendirian, empat orang temannya juga berada diruang tamu lewat pintu samping sebelah timur rumahnya, dimana sebelumnya sudah dibukakan orang yang masuk pertama kali dan kesemuanya pakai topeng. Mendengar suara gaduh Suyudi yang saat itu sedang tidur dikamarnya berupaya melihat apa yang terjadi, namun apes salah seorang perampok sudah berada dikamarnya dan de ngan ancaman celurit dan tubuh Suyudi diikat pakai kain selimut yang dipakai waktu tidur.
Danang ( 30 ), anak laki-laki Suyudi juga tak luput dari sekapan perampok, tubuhnya dii kat pada tiang rumah dengan ancaman celurit.Sedang menantu Suyudi yang sedang tidur bersama anaknya juga dibangunkan dan disuruh menunjukkan penyimpanan uang bersama Sulastri sang mertua.Sebetulnya Sulastri sudah berusaha mengulur-ulur waktu dengan mengatakan bahwa ia tidak punya simpanan uang, namun perampok yang lain mengobrak-abrik semua tempat yang diduga menjadi penyimpanan uang.
Akhirnya perampok menemukan tas untuk menyimpan uang sejumlah Rp 30 juta. Belum puas cincin milik Sulastri seberat 2 gram serta kalung milik menantunya se berat 3 gram juga digasak sekalian.Kawanan perampok juga berhasil menemukan uang sejumlah Rp 1,5 jt yang disimpan disaku celana Suyudi juga ikut diambil.
Masih belum puas mendapat sejumlah uang, perampok juga meminta kunci kontak dan STNK dua sepeda motor Yamaha MIO dan Honda Supra yang sedang ditempatkan diruang tamu selanjutnya dua sepeda motor itu juga ikut dibawa perampok.Ternyata diluar rumah sudah ada dua orang kawanan perampok yang menunggu, dan se lanjutnya mereka kabur meninggalkan tempat kejadian.
Menurut sumber dilapangan, bahwa uang yang dibawa perampok itu merupakan uang ari san pedagang Pasar Walikukun dan rencananya akan diserahkan pada orang yang mendapatkan arisan. Menurut Suyudi, selama ini isterinya ditunjuk sebagai pengelola arisan pedagang di Pasar Walikukun. Sedianya uang tersebut akan diberikan pada penerima keesokan harinya, namun tidak disangka pada malam hari malah disikat oleh kawanan perampok.
Wakapolsek Ngrambe Ipda Suhari, mewakili Kapolsek AKP Soeryono yang sedang tidak ada ditempat diruang kerjanya membenarkan peristiwa perampokan diwilayah kerjanya. Saat ditanya perkembangan dari penanganan kasus itu, Suhari mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan termasuk mengumpulkan barang bukti dan saksi.
“Kasusnya masih dalam penyelidikan, mudah-mudahan pelakunya segera bisa ditangkap. Motif dari perampokan ini juga masih dalam penyelidikan,” ujar Ipda Suhari dengan nada kalem dan tampak familier.(  yanK   )